Senin, 05 November 2012

25 hal tentang islam, yang selalu di tanyakan rakyat Amerika


Masyarakat Amerika yang pluralistik tampaknya sedang berubah dari yang "bergerombol" menjadi lebih spesifik lagi, terutama terhadap ajaran ideologi. Namun, walaupun Islam adalah agama besar dengan lebih dari 1 milyar pengikut di seluruh dunia dan lebih dari 6 juta di Amerika Serikat, sebagian orang Amerika masih berpikir bahwa Islam adalah kultus.
ebagian meyakini bahwa semua muslim adalah teroris atau memiliki 4 orang istri. Para aktivis Islam di negeri itu pun sepakat, bahwa hal ini terjadi karena kesalahpahaman orang Amerika tentang Islam, dan itu dipicu karena kurangnya informasi yang benar tentang ajaran Islam.
Inilah daftar pertanyaan yang sering kali ditanyakan oleh orang Amerika selama ini:
  1. Apa itu Islam?
  2. Siapakah Allah?
  3. Siapakah Muslim itu?
  4. Siapa Muhammad?
  5. Apakah Muslim menyembah Muhammad?
  6. Apa Muslim berpikir tentang Yesus?
  7. Apakah umat Islam memiliki banyak sekte?
  8. Rukun-rukun Islam?
  9. Apa tujuan ibadah dalam Islam?
  10. Apakah Muslim percaya pada akhirat?
  11. Apakah tindakan baik non-Muslim akan sia-sia?
  12. Apa batasan pakaian bagi umat Islam?
  13. Makanan apa saja yang dilarang dalam Islam?
  14. Apa itu Jihad?
  15. Apa tahun Islam itu?
  16. Apa saja festival besar Islam?
  17. Apa itu Syariah?
  18. Apakah Islam disebarkan oleh pedang (melalui perang)?
  19. Apakah Islam mengajarkan kekerasan dan terorisme?
  20. Apa itu Fundamentalisme Islam?
  21. Apakah Islam mempromosikan poligami?
  22. Apakah Islam menindas perempuan?
  23. Apakah Islam toleran terhadap agama minoritas lainnya?
  24. Apa pandangan Islam tentang: kencan seks pranikah dan aborsi; homoseksualitas dan AIDS; eutanasia dan bunuh diri; transplantasi organ?
  25. Bagaimana seharusnya Muslim memperlakukan Yahudi dan Kristen?
Mungkin inilah peran besar kita semua untuk memberikan gambaran yang benar tentang Islam. Begitu banyak media Barat yang telah melakukan pemberitaan tentang Islam yang jauh dari kenyataan sebenarnya, sehingga orang-orang non-Islam menganggap Islam sesuatu yang harus dicurigai.

Sumber : http://adnanteknik.blogspot.com/2011/08/25-hal-tentang-islam-yang-selalu.html

Minggu, 04 November 2012

rock music


Rock music is part of popular music today. it is played and listened in almots every countries in the world.Rock and roll was the name given to the music that developed in the early 1950’s . it is bealived that the term rock and roll was first used  by a Disk Jockey, Alan Feed.
            In 1950’s records of a young singer from Tennessee, elvis Presley, were heard across the us. After he appeared on nation-wide television; elvis Presley’s singing and his perfoming style came to mean rock and roll all over the world. Then came bill haley and the comets. Rock mainly became the music of the young. They understood  its beat and sound, and its lyrics.
            The 1970’s were the time of big developments in the rock industry. Rock became a very big business, earned more money annually than any other form of entertainment including the film industry.

Jumat, 02 November 2012

the power of simin


Simin mendapat togel tiga angka sekaligus. Seluruh kampung gempar. Dia menjadi buah pembicaraan dimana-mana. Meski dia masang tidak banyak, tetapi tepat tiga angka merupakan sesuatu yang langka. Hal inilah yang mengundang pembicaraan. Semua ingin seperti Simin. semua ingin meniru laku yang dilakoni Simin. Apa saja! Termasuk prilaku yang nyeleneh dan dianggap tidak waras oleh kebanyakan orang. Saat ini, Simin benar- benar menjadi pusat perhatian.
Seperti sore itu, segerombolan orang kelihatan tengah sibuk mengerumuni Simin di teras rumahnya. Mereka ngobrol dengan sangat serius.
"Ramalanmu jitu, min," sergah Parto.
"Kodenya dari mana?" sambung yang lainnya.
Simin hanya cengar cengir.
"Mimpimu apa, Min?"
"Besok lusa pasti tidak jauh dari angka kemarin."
"Dan angka ikutnya pasti kecil."
"Min, kamu punya wangsit apa lagi."
Wajah Simin berubah. Dalam hatinya sedang bingung menjawab pertanyaan yang diajukan kawan-kawannya. Sebab dia juga merasa tidak tahu, kenapa bisa nyantol tiga angka. Tidak terpikirkan kalau bakal menang. Hal itu terjadi begitu saja. Mungkin sebuah ketidaksengajaan. Simin memandangi kawan-kawannya satu per satu.

Sementara kawannya menyerbu dengan pertanyaan yang memojokkan pikirannya. Saking jengkelnya, Simin mengatakan dengan jujur kalau dia sendiri juga tidak tahu kenapa bisa dapat tiga angka. Tetapi kawan-kawannya tidak percaya.
"Simin pasti punya dukun," celetuk Dikun.
"Benar dukunmu orang mana, Min?"
Di sela kebingungannya menhadapi cercaan kawannya, Simin mendadak ingin tertawa sendiri. Dia geli melihat kawan-kawannya yang cukup serius seolah tidak ada hal lain saja dalam hidup mereka.
Simin membetot rokok sebatang lalu disulut dengan santai.
"Lha wong gitu kok dipikir serius," celotehnya ringan. Hal ini membuat kawan-kawannya penasaran.
"Ini penting, Min."
"Apa kau tidak mau berbagai keberuntungan?"
Simin tersenyum kecil hingga kelihatan giginya yang keropos dan menghitam.
"Aku sendiri juga ndak tahu," kata Simin. Sementara kawan-kawannya semakin tidak puas mendengar jawaban dan sikap Simin.
Dan Dikun kini duduk agak mepet dengan Simin.
"Kita ini cukup lama berteman. Apakah diantara kita ini masih ada rahasia untuk hal begini?"
"Aku ini ndak tahu. Ini hanya kebetulan."
"Tidak mungkin! Kebetulan kok pas tiga angka."
'Bener!"
"Demi teman, Min...."

Mereka mulai jengkel oleh sikap Simin. Malah Dikun mulai menggeser duduknya menjahui Simin. Hampir saja mulutnya mengumpat. Namun mendadak Simin berdiri dengan batang rokok masih bertengger di mulutnya. Pikirannya seolah menemukan sesuatu.
"Tiga hari yang lalu, waktu pulang dari sawah, aku sempat ngobrol dengan orang gila di pos kampling ujung kampung. Ya....cukup lama!"
Semua melongo mendengar penuturan Simin.
****

Dua hari kemudian, kabar tentang orang gila di pos kamping telah menyebar ke seluruh kampung. Bahkan selalu menjadi tema pembicaraan di warung-warung, di perempatan, tak terkecuali di balai desa. Pak lurah sendiri juga penasaran dengan orang gila itu. Barangkali dalam hatinya juga ingin memperoleh keberuntungan seperti Simin.
Dan sejumlah penduduk siang itu berbondong-bondong mendatangi pos kamling di ujung kampung. Mereka berharap bisa menemukan orang gila yang diceritakan Simin tempo hari. Sepanjang perjalanan mereka berandai-andai, apa yang akan dilakukannya jika nomornya masuk lebih dari tiga angka.
"Aku akan beli sawah."
"Lebih enak sapi! Bisa dijual lagi!"
"Akan kubayar hutang-hutangku. Sisanya kubuat jualan."
"Minyak, beras, gula, listrik, bahkan ikan asin pun harganya naik. Aku akan borong semuanya agar istriku tidak ngomel terus karena uang belanja selalu kurang."
Mereka terus bergerak seolah akan menjemput rejeki. Hari itu, mereka memang sengaja tidak ke sawah karena memang ingin menemui orang gila di pos kamling. Mereka berjalan beriringan dengan hati berbunga. Namun betapa kagetnya ketika mereka menemukan pos kamling telah kosong.
"Mana orang gila itu?"
"Kata Simin di sini."
"Kamu tidak salah dengar?"
"Benar disini....!"
"Dia sudah pergi."
"Diamput...!"
Mereka ngeloyor meninggalkan pos kamling dengan perasaan kecewa. Sepanjang perjalanannya hanya dipenuhi dengan umpatan dan makian. Hancur sudah segala angan yang memenuhi pikiran mereka.
Dan keesokan harinya, Yanto anak Pak RT pulang sekolah sambil menangis karena diuber-uber orang gila di perempatan.
"Pasti itu orang gila dimpos kamling kemarin," tukas Dikun di warung kopi Mbah Kom. Maka tanpa dikomando lagi, beberapa penduduk pergi ngelurug ke perempatan. Kabar kalau ada orang gila di perempatan cepat menyebar. Sejumlah orang meninggalkan pekerjaannya. Mereka berbondong-bondong ke perempatan. Kampung yang tadinya sepi, kini menjadi ramai orang lalu lalang ingin menemui si gila pembawa keberuntungan.

Ketika semua penduduk telah bertemu di perempatan, mereka berkerumun dan bingung. Ternyata orang gila itu telah pergi. Dicari ke setiap sudut, siapa tahu orang itu meringkuk di balik tembok, di selokan, atau bahkan di atas pohon. Kosong. Mereka sangat kecewa dan mengumpat sekenannya.
"Kita memang belum beruntung."
"Tapi aku yakin dia pegang angka."
"Pokoknya dia harus kita temukan," para penduduk tetap ngotot.
Sementara itu, Dikun dan kawan-kawannya pergi ke rumah Simin untuk minta keterangan sejelas-jelasnya. Hal ini mengingat para penduduk telah tertipu dua kali. Tentu, mereka tidak ingin hal ini terulang kembali.
Tiba di rumah Simin, mereka tidak menemukan siapapun. Simin memang tinggal sendirian tanpa sanak saudara. Dia pendatang tak ada yang tahu dari mana asalnya. Di kampung itu dia menjadi buruh tani. Dikun mengitari rumah Simin sementara kawannya terus memanggil tuan rumah. Cukup lama. Hingga mereka memutuskan untuk melongok lewat lubang jendela.
"Kosong. Simin pergi!"
****

Keberadaan orang gila itu benar-benar telah merasuki pikiran para penduduk. Hal ini terdorong oleh keinginan yang kuat untuk menang togel. Akibatnya biarpun itu gila tetapi kalau mampu memberikan angka yang akurat, apa salahnya? Contoh Simin, dia benar-benar beruntung mampu berbicara langsung dengan sang pembawa keberuntungan itu. Semua ingin seperti Simin.
Pak lurah sendiri tak mampu berbuat banyak terhadap penduduknya yang gandrung dengan togel. Memang pernah ada penggerebekan oleh aparat dari kecamatan. Tetapi hasilnya tak memuaskan. Memang ada warganya yang tertangkap, hanya semalam, lalu dilepas lagi. Oleh karena itu, tak heran jika togel kini menjadi buah pembiacaraan sehari-hari warganya.

Dan pagi itu, saat Pak lurah akan memasuki kantornya, dia terkejut melihat seorang lelaki kumal tanpa baju tidur di depan ruang pertemuan. Perlahan dia mendekat. Dilihatnya, tubuh yang penuh debu, rambutnya lusuh, kurus dan kakinya pecah-pecah. Sementara di sampingnya terdapat tumpukan kertas dan kain seperti sampah. Sekilas teras ruang pertemuan itu menjadi kotor.
"Dia gila," pikir Pak lurah.
Segera dia memanggil orang-orang yang sedang ngopi di warung tak jauh dari balai desa.
"Ada orang gila!"
"Dimana?
"Balai desa!"
"Ayo kesana. Mungkin itu orang gila yang dikatakan Simin."

Pak lurah dan beberapa orang segera mendatangi orang gila itu. Wah....kalau benar ini orang gila yang dicari dan pegang angka, ini keberuntungan kita. Begitulah pikir orang-orang itu. Sementara Pak lurah terus berjalan tanpa banyak komentar.
Beberapa meter dari tempat orang gila itu tidur, Pak lurah menghentikan langkahnya.
"Ada apa Pak?" tanpa menjawab tetapi hanya ememberikan isyarat telunjuk. Ternyata orang gila itu telah bangun. Dan yang membuat mereka terkejut, kini ada dua orang di teras. Mereka berbicara dengan serius. Sejurus kemudian yang satu tertawa sambil menepuk-nepuk kepala sementara satunya lagi menangis sambil terus melihat ke langit.
Pak lurah dan beberapa orang berjalan agak mendekat. Dan....seolah tidak percaya dengan penglihatannya. Yang tertawa itu adalah si gila dan yang memangis itu adalah Simin.
"Simin tidak waras."
Setelah tertawa dan menangis, keduanya terlibat pembicaraan yang serius.
"Min, angkanya berapa?"
Lantas keduanya menangis.

KISAH SEORANG RAJA YANG SUKA TIDUR DAN SEORANG ANAK PENJUAL NASEHAT.


Pada zaman dahulu ,ada seorang raja yang hidup dikerajaan yang kaya akan hartanya ,serta kaya akan tambang emas .tapi sayang raja ini memiliki sifat pemalas dan pelit. Suatu saat rakyat berbicara tentang raja,bahwa pekerja mengeluh tentang upah pembayaran yang kurang ,serta kurang nya perhatian dari raja akibat raja yang suka tidur .
Terus anak penjual nasihat itu mendengarkan cerita dari rakyat.dan berusahalah ia menjualkan nasehat nya pada raja ,anak itu pun langsung mendatangi kerajaannya si raja pemalas itu!! ketika sampai ia langsung mendaggangkan jualan sambil berkata nasehat…nasehat .…siapa mau beli ….lalu raja pun mendengarkan kan anak yang menjual nasihat itu lalu raja ..memanggil nya sambil berkata :nasehat apa yang akan kau jual pada ku nak ..???
Anak itu pun menjawab pertanyaan raja …
Nasehat pertama cobalah raja besok pergi ke tempat penambangan emas
Nasehat kedua raja harus merubah sifat raja yang suka tidur itu dan raja harus memperhatikan rakyat raja ..
Apakah benar aku harus begitu ????(RAJA PUN BINGGUNG) lalu raja berkata apakah benar aku harus begitu apa jaminan dari nasehat mu ini.anak itu pun menjawab kau boleh menghukum aku dan jika benar nasehat ku maka kau serahkan sebagian hartamu ke aku. (ANAK ITU BERKATA).lalu raja menyetujui janji anak itu.


Keesokan hari nya raja pun pergi ke tempat penambangan emas dan sesampai nya ditambang ia melihat banyak rakyat yang mengeluh dan raja mendengarkan pembicaraan salah satu prajurit yang akan berbuat jahat pada nya .ternyata nasehat yang diberikan anak itu benar ,lalu raja pun pulang lagi ke kerajaan.
Dan akhir nya tiba lah saat raja mau minum obat prajurit yang ingin berbuat jahat pun datang dengan membawa obat dan secangkir minum yang telah diberikan racun . lalu diserahkan lah kepada raja.tapi raja udah mengetahui nya .lalu raja berkata coba kau minum air itu ….tapi raja ….minumlah (Kata raja )lalu prajurit itu meminum nya…akhir nya prajurit itu mati akibat meminum air yang berisikan racun buatan nya sendiri…..

Setelah nasehat yang diberikan pada raja Itu benar.maka raja memanggil anak itu dan menempati janji raja memberikan sebagian hartanya ke anak penjual nasehat.(RAJA BERKATA) nasehat mu benar dan kamu berhak mengambil sebagian harta ku ,lalu anak itu berkata terimakasih raja ..kau telah menepati janji mu .jangan berbicara begitu harus nya raja yang mengucapkan banyak terimakasih karna berkat nasehat mu aku bisa tau bahwa apa yang ku lakukan selama ini sangatlah membuat rakyat menderita,dan tidak senang pada ku aku berjanji aku akan merubah sikap buruk ku ini.

Nasi Bungkus Presiden


Sore itu ku berjalan susuri barisan gerbong kereta tua yang sudah pensiun. Ketika aku berada di samping salah satu gerbong kereta tua dengan jendela yang sudah retak, tiba-tiba terdengar sebuah suara menyayat hati.
“Bu… lapar….”
Kupertajam indera dengarku.
“Bu, pengen makan….”
“Iya nak, ibu tahu kau lapar. Tapi, ibu tak punya apa-apa. Tunggu bapak ya….”
“Bu… aku lapar.”
“Iya nak, ibu tahu. Tunggu bapakmu.”
Aku tak berdaya mendengarnya. Kuingin membantu, tapi… nasibku serupa. Sudah sejak pagi tadi perutku hampa. Hanya air mineral yang bisa kuteguk. Itupun hanya setengah botol yang tersisa. Beruntung kutemukan botol air itu di kursi gerbong paling ujung. Tak biasanya aku kehabisan barang penumpang yang tertinggal.
“Bu, lapar….”
“Iyaaaa… nak… tunggu bapakmu.”
Tiba-tiba kulihat di kejauhan tampak seorang tua berjalan agak gontai. Dia menghampiri sumber suara yang kudengar tadi.
“Nak, Tuhan mendengarmu. Bapakmu sudah datang. Semoga ia membawa makanan.”
“Bu, bapak pulang.”
“Bapak… Ara lapar, mau makan.”
“Iya, nak, bapak juga dengar suaramu. Beruntung kita hari ini karena presiden kita mau menaikkan harga BBM. Semoga terus setiap hari berita itu muncul.”
“Pak, Ara lapar. Ara gak ngerti BBM. Ara mau makan.”
“Iya, nak. Bapak tahu. Bapak bawa makanan. Tapi, kamu harus bilang makasih.”
“Iya pak, makasih.”
“Bukan ke bapak nak, tapi ke presiden kita.”
“Emang makanan ini dari presiden ya pak?”
“Iya nak, karena presiden mau menaikkan BBM, hari ini bapak dapat makanan.”
“Pak presiden yang ngasih nasi bungkus ini pak? Bapak tadi ketemu presiden ya? Bapak hebat. Ara mau ketemu presiden pak. Ara mau bilang makasih ke presiden. Bapak antarkan Ara Ya….”
“Sudah, kamu makan dulu sana…. Habiskan ya nak.”
Sesaat ku terdiam. Kurenungkan dialog bpk dan anak itu. Presiden mmberi nasi bungkus? Kpd bapak tua yang tinggal di gerbong? Telingaku terganggukah? Bermimpikah aku? Atau memang benar sang presiden sebaik itu??
Alangkah baiknya sang presiden. Sungguh seorang pemimpin yang peduli pada rakyatnya. Aku terharu.
Namun tiba-tiba secuil otakku berontak. Tidak, presiden tidak sebaik itu. Kudengar tadi ada isu BBM akan dinaikkan. BBM naik. Bukankah hal itu berat untuk rakyat?? Termasuk aku dan bapak itu sekeluarga akan terkena dampaknya.
BBM naik. Presiden memberi nasi bungkus. Apa hubungannya???
Otakku yang kerdil ini tak sanggup temukan jawabannya. Aku linglung. Di tengah kelinglunganku aku limbung. Aku tertidur dgn perut yang hanya terisi air mineral setengah botol, yang tadi tertinggal.
Keesokan paginya ku terbangun. Seperti biasanya kususuri gerbong demi gerbong brharap ada makanan/barang penumpang tertinggal. Hari ini aku lebih beruntung. Kutemukan di salah satu gerbong, setengah roti sobek ukuran sedang dn seperapat botol air mineral. Tuhan berbaik hati padaku. Walau bukan presiden yang memberiku makan, aku bersyukur Tuhan masih sayang padaku.
Hari ini perutku lebih terisi. Sepertinya utangku pada perutku kemarin telah kulunasi. Kunikmati kebaikan Tuhan hari ini. Puas mengisi perut, ku berjalan susuri barisan gerbong-gerbong tua yang sudah pensiun. Aku di salah satu gerbong, sedang bapak tua yang mendapat nasi bungkus dari presiden itu dan keluarganya di gerbong selanjutnya.
Masih penasaran dengan kisah mereka kemarin. Aku pun lalu kembali mendekati mereka. Kucoba menguping untuk mendapatkan jawaban. Benarkah sang presiden memberikan nasi bungkus kepada bapak tua itu? Lalu apa hubungannya dengan BBM akan naik??
Dengan sabar kutunggu si bapak tua itu pulang. Lalu seperti hari-hari sebelumnya. Kudengar dialog dengan urutan yg sdh kuhapal.
“Bu, lapar… mau makan.”
“Iya nak, tunggu bapak pulang.”
Seperti sebelumnya pula, beberapa lama kemudian sang bapak tua pulang. Tentu saja membawa makanan untuk anaknya.
“Pak, lapar….”
“Iya nak, nih bapak bawa nasi bungkus lagi buat kamu. Ini dari presiden juga, nak.”
“Bapak ketemu pak presiden lagi?”
Sang bapak tua tak menjawab. Ia malah menjawab seperti tadi.
“Nasi ini dari presiden kita, nak.”
Lalu meminta anaknya makan.
“Sudah, makan dulu sana. Habiskan nasi dari pak presiden.”
Beberapa saat kemudian, sang ibu menarik bapak tua itu menjauh dari anaknya. Kemudian ia berbisik. Sayup kudengar dialog mereka, sementara si anak asik dengan makanannya.
“Bapak benar bertemu pak presiden? Benar bapak diberi nasi bungkus oleh presiden? Benar bapak…. Benar bapak….”
Rentetan pertanyaan berbisik itu meluncur deras dari mulut sang ibu. Seolah menumpahkan segudang rasa penasaran.
Hahahaha, ternyata rasa penasaranku tak kalah dengan sang ibu. Dalam hati kumerasa sebentar lagi penasaran itu ‘kan terjawab.
Dengan tenang sang bapak memegang kedua pundak sang ibu.
“Bu, kita ini siapa? Presiden kita siapa? Kita tinggal di gerbong tua, beliau di istana. Dia tak mengenal kita bu, dia tak kenal bapak. Lagipula ibu percaya bahwa presiden memberi nasi bungkus kepada rakyat hina seperti kita??”
“Tapi pak…. Beberapa hari ini bapak bilang dapat nasi bungkus dari presiden.”
“Bu…, bapak sendiri takkan percaya seandainya hal itu benar.”
“Lalu pak…. Dari mana nasi bungkus itu?”
Rasa penasaranku semakin menjadi. Otakku mendidih, badanku bergetar menanti jawaban untuk pertanyaan-pertanyaan itu.
“Bu, bapak beberapa hari ini mendekati lokasi demonstrasi. Mereka katanya menolak kenaikan BBM. Bapak tidak tahu masalah BBM. Bapak juga tak peduli. Siang-malam kita tidak berhubungan dengan BBM. Yang bapak tahu, menurut teman-teman pemulung lainnya, di sana ada demonstrasi. Mereka menolak BBM naik.
Kata mereka, setiap siang sekitar jam 12-an pendemo itu istirahat. Mereka makan siang. Mereka bilang setiap siang itu ada beberapa orang yang datang membawa makanan, nasi bungkus. Nasi bungkus itu dibagikan kepada para pendemo. Tukang becak, pengemis, dan pemulung yang ada di sana dikasih juga, bu.
Beberapa hari ini bapak mendekati demonstrasi dan ketika pembagian nasi, bapak juga dapat bagian. Bapak tidak tahu siapa yang mengirim nasi bungkus itu. Bapak cuma tahu pak presiden ingin menaikkan harga BBM. Bagi bapak, nasi bungkus ini karena niat presiden, nasi ini dari presiden.
Seketika aku tergagap. Aku terdiam berjuta bahasa. Presiden memang baik hati. Presiden memang memberi nasi bungkus kepada bapak tua itu.
===TAMAT===


Kita lahir dengan 2 mata dan 2 telinga, tapi kita hanya diberi 1 buah mulut. Kerana mulut adalah senjata yang sangat tajam, mulut bisa menyakiti, bisa membunuh, bisa menggoda, dan banyak hal lainnya yang tidak menyenangkan. Sehingga ingatlah bicara sesedikit mungkin tapi lihat dan dengarlah sebanyak-banyaknya. 

Selasa, 30 Oktober 2012

syukurilah kesulitan. karena terkadang kesulitan mengantarkan kita pada hasil yang lebih baik dari apa yang kita bayangkan =)